Rajendren Rajamani, seorang warga Singapura, berhasil menipu para penyumbang sehingga dia bisa memperoleh banyak uang dengan menggelar acara amal palsu alias abal-abal.
Berkat aksi gilanya itu, Rajendren mendapatkan lebih dari Sing $ 100.000 dolar (sekitar Rp 692 juta) dari 3 acara donasi publik gadungan yang dibuatnya. Rajendren menggunakan dokumen palsu termasuk laporan audit palsu untuk menutupi aksi bohongnya itu.
Namun hal itu tak berlangsung lama. Setelah terbongkar kedoknya, Rajendren kini harus meringkuk di penjara selama 5,2 tahun. "Sebuah cara pencegahan sangat penting untuk kasus seperti ini," ujar hakim Eddy Tham seperti dilansir The Straits Times , Rabu (19/8/2009).
Rajendren telah mondok selama 8 bulan di penjara karena ia tidak dapat memberikan uang jaminan $ Sing 70.000 (Rp 484 juta). Hakim juga meminya agar ia tidak dapat menjadi pimpinan perusahaan selama 5 tahun setelah ia keluar dari penjara nantinya.
Rajendren dianggap telah menggunakan kebaikan dan kedermawanan masyarakat untuk memperkaya dirinya sendiri. "Dia tidak memperlihatkan penyesalan dan melanjutkan aksi penipuannya ketika pemantau amal memperhatikan kegiatannya," kata Eddy.
Penipuan Rajendren terbongkar setelah The Straits Times mendatangi Children of Singapore Foundation yang dipimpin Rajendren pada tahun 2006. Ketika dikunjungi, lembaga tersebut tidak memiliki pekerja dan hanya sedikit penerima amal namun secara aktif dana amal senantiasa meningkat.
Selain Children of Singapore Foundation, 2 lembaga fiktif lain milik Rajendren yaitu Yayasan Leukimia Anak dan Klub Matahari Bersinar Karena terbukti tidak ada aksi nyata dari lembaga-lembaga sosial tersebut, Komisi Amal akhirnya menutup ketiga lembaganya pada tahun 2007.
Kata saya:
Hati-hati, jangan sampai mudah tertipu oleh lembaga palsu serupa.
Simpati boleh, tapi selidiki dulu status dan keabsahan sebuah lembaga amal.
Hati-hati, jangan sampai mudah tertipu oleh lembaga palsu serupa.
Simpati boleh, tapi selidiki dulu status dan keabsahan sebuah lembaga amal.
|