Ini masih terkait dengan berita tentang Michael Schumacher yang memutuskan untuk turun gunung ke ajang Formula 1 menggantikan Felipe Massa yang masih cedera, seperti yang saya sampaikan sebelumnya.
Michael Schumacher bukanlah atlet pertama yang secara mengejutkan melakukan come back, setelah sebelumnya menyatakan pensiun dari ajang F1. Mungkin dia harus belajar dari beberapa atlet atau olahragawan yang telah sukses meraih prestasi dalam come back-nya.
Berikut ini adalah lima atlet yang berhasil kembali sukses ketika melakukan come back setelah menyatakan pensiun.
1. Niki Lauda
Mungkin Niki Lauda adalah contoh paling mirip yang bisa dipelajari oleh Schumacher. Selain menjadi seniornya di Scuderia Ferrari, Lauda juga melakukan apa yang sedang dijalani Schumacher saat ini, yakni come back ke ajang F1 setelah sebelumnya memutuskan pensiun. Perbedaannya mungkin adalah Lauda membela tim yang berbeda saat turun gunung. Setelah menjadi juara dunia F1 pada 1975 dan 1977, Lauda memutuskan pensiun pada 1979. Namun, dua tahun kemudian, Lauda kembali ke ajang F1 guna mencari dana untuk membiayai bisnisnya. Pada 1984 bersama McLaren, Lauda sukses menjadi juara dunia untuk kali ketiga dalam karirnya.
2. Michael Jordan
Bergabung dengan Chicago Bulls pada 1984, Michael Jordan langsung menjadi salah satu bintang di ajang NBA. Tapi, baru pada 1991 pemain yang dianggap sebagai pebasket terhebat sepanjang masa ini mempersembahkan gelar juara NBA baru. Dua musim berikutnya, Jordan sukses mempertahankan gelar, sebelum akhirnya memutuskan pensiun dari ajang NBA dan beralih profesi bermain bisbol. Namun, pada 1995 Jordan ‘gatal’ untuk kembali bermain bola basket dan kembali bergabung dengan Bulls. Hebatnya, Jordan membantu Bulls menambah tiga gelar cincin juara NBA pada 1996, 1997 dan 1998. Dan untuk kali kedua Jordan memutuskan pensiun pada 1999. Sayang pada come back keduanya bersama Washington Wizards pada 2001 tidak membuahkan hasil. Meski begitu, Jordan masih dianggap sebagai pemain bola basket terhebat sepanjang masa.
3. George Foreman
Juara Olimpiade 1968 pada 19 tahun di Mexico City, Foreman menjadi juara dunia tinju kelas berat lima tahun kemudian setelah mengalahkan Joe Fraizer. Namun, pada 1974, Foreman kehilangan titelnya setelah kalah dari petinju legenda, Muhammad Ali, pada pertandingan di Zaire (sekarang Republik Kongo) yang lebih dikenal dengan pertarungan Rumble in the Jungle. Setelah 12 tahun tidak berkutat dalam pertarungan di atas ring, Foreman kemudian mengejutkan dunia tinju setelah dirinya berhasil menumbangkan Michael Moorer pada 1994 di saat usianya 45. Dan hingga kini petinju Amerika Serikat tersebut masih tercatat sebagai juara dunia kelas berat tertua di dunia.
4. Zinedine Zidane
Setelah tim nasional Prancis ditumbangkan Yunani pada perempatfinal Piala Eopa 2004, Zidane kemudian memutuskan dirinya pensiun dari Les Blues. Namun, pada Agustus 2005 mantan pemain Real Madrid dan Juventus tersebut memutuskan kembali membela timnas Prancis guna berlaga di ajang Piala Dunia 2006. Pelatih Raymond Domenech kemudian memberi Zidane jabatan kapten. Banyak yang mengira permainan Zidane sudah tamat, namun Zizou, panggilan akrab Zidane, membuktikan kapasitasnya sebagai salah satu pemain terbaik di dunia dengan mengantarkan Prancis mencapai partai puncak Piala Dunia 2006, di Jerman. Sayang, di partai puncak menghadapi Italia, menjadi pertandingan suram bagi Zidane. Sebuah sundulan Zidane ke dada bek Italia Marco Materazzi, membuat pemain keturunan Aljazair tersebut diusir wasit, dan Prancis akhirnya kalah lewat drama adu penalti.
5. Lance Amstrong
Setelah meraih tujuh gelar juara Tour de France beruntun pada 1999 hingga 2005, Amstrong kemudian memutuskan pensiun dari ajang balap sepeda bergensi tersebut pada 2005. Namun, tahun ini, pembalap sepeda yang sempat menderita penyakit kanker ini memutuskan kembali berlaga di ajang Tor de France. Bersama rekan setimnya di Tim Astana, Alberto Contador, Amstrong dianggap sebagai kandidat terbesar untuk menjadi juara. Meski kemampuannya sedikit diragukan, pembalap sepeda asal Amerika Serikat tersebut akhirnya sukses menempati posisi ketiga di akhir kejuaraan. Perseteruannya dengan Contador, membuat Amstrong memutuskan hengkang dari Astana dan bergabung dengan Tim Radioshack yang dikuasai mentor sekaligus teman baiknya, Johan Bruyneel.
Kata saya:
Buat Michael Schumacher, semoga sukses dengan comebacknya :D
Buat Michael Schumacher, semoga sukses dengan comebacknya :D
Sumber: Inilah.com
|