Sebagai wakil presiden, Boediono tampaknya belum terbiasa dengan aturan protokoler kepresidenan. Hal itu terlihat saat Boediono usai mengikuti rapat bersama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Kantor Presiden, Jakarta.Usai rapat, yang berlangsung Selasa 27 Oktober 2009, Boediono yang seharusnya pulang lewat depan pintu kantor presiden, justru lewat pintu keluar menteri yang ada disamping kantor presiden.
Padahal, sejumlah protokoler dan mobil RI 2 sudah menunggu didepan kantor presiden. Namun, Boediono justru keluar bersama menteri dan tampak berbicara asyik dengan juru bicara kepresidenan Dino Patti Djalal.
"Salah keluar ya," kata Boediono sambil tersenyum. Akibat salah jalan ini, sejumlah pasukan pengamanan presiden atau paspampres yang sudah menunggu di depan kantor presiden terpaksa berlarian menghampiri Boedino yang sedang berjalan lewat pintu keluar para menteri.
Salah jalan ini apakah wapres Boediono belum terbiasa dengan protokoler atau lebih terbiasa keluar pintu yang biasa dilewati menteri usai rapat bersama presiden.
Sebab, Boediono sendiri sebelumnya lama memangku jabatan sebagai pembantu presiden.
Di era Presiden Yudhoyono, Boedino sendiri tercatat sebagai menteri koordinator perekonomian dan Gubernur Bank Indonesia.
Namun, dalam pemilihan presiden tahun 2009, Boediono terpilih menjadi wakil presiden mendampingi Yudhoyono.
.
|
|
Translate
