Empat dusun di Kabupaten Padang Pariaman, Sumatra Barat (Sumbar), tertimbun tanah longsor akibat gempa, Rabu (30/9) sore dan diperkirakan ada 300 orang yang ikut tertimbun. Pantauan di lokasi, Jumat (2/10), empat dusun tertimbun tanah itu hanya nampak tanah memerah dan tidak ada nampak rumah dan bangunan lainnya karena telah tertimbun.
Empat dusun itu yakni, Pulau Koto, Lubuk Laweh, Sumanak, dan Tandikek. Upaya evakuasi dari tim SAR belum dapat dilakukan dan pencarian serta penggalian hanya dilakukan warga setempat yang luput dari bencana tersebut.
Informasi di lokasi menyebutkan, upaya pencarian dilakukan warga setempat baru menemukan sembilan jasad korban dari sekitar 62 warga di Sumanak yang tertimbun. Kemudian di dusun Lubuk Laweh baru ditemukan empat jasad korban dari 100 warga yang diduga tertimbun. Di empat dusun itu disebutkan sekitar 300 warga masih tertimbun, sedangkan tim SAR dan alat-alat berat belum masuk ke daerah itu untuk membantu evakuasi.
Data Sarkorlak Penangulangan Bencana Sumbar, menyebutkan, di Kabupaten Padang Pariaman, sampai Jumat siang telah ditemukan 184 korban tewas, 175 korban luka berat dan 500 luka ringan. Selain itu, 10.017 unit rumah di Kabupaten itu terdata rusak berat.
Informasi dari salah seorang guru SMP Negeri Tandikek, Asmanidar mengatakan, sedikitnya ada 200 orang yang tewas dari dusun Tandikek akibat tertimbun tanah. Warga Balah Air, Kecamatan VII Koto, Pariaman itu mengatakan, gempa yang melanda Sumbar dengan kekuatan besar itu membawa penderitaan yang mendalam bagi masyarakat Pariaman.
Dari empat rumah keluarga besarnya hanya satu yang tersisa, itu pun sudah retak-retak. "Sejak terjadinya gempa hingga kini kami tidur di sebuah tenda kecil," katanya dengan nada sedih. Namun demikian ia masih merasa bersyukur kepada Allah SWT karena semua anggota keluarga besar yang terdiri lima kepala keluarga termasuk yang berada di Kota Padang semuanya selamat.
"Keponakan saya (anak kakak-Red) bernama Ined selamat dari runtuhan bangunan kantor leasing kendaraan di Padang karena minta izin pulang lebih awal untuk mengobat anaknya yang sakit," kata Asmanidar.
Ia mengatakan rekan sekantor Ined banyak yang tewas akibat tertimbun runtuhan gedung. "Rasanya gempa Rabu sore itu kekuatannya bukan 7,6 Skala Richter mungkin lebih dari itu karena getarannya kuat sekali," katanya dan menambahkan banyak sekali bangunan rumah yang runtuh di Pariaman.
Video
Kata saya:
Kalo dibayangkan, mengerikan sekali kejadiannya :(
Kalo dibayangkan, mengerikan sekali kejadiannya :(
|