Menanggapi tudingan adanya upaya melakukan kriminalisasi terhadap Komisi Pemberantasan Korupsi, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan siap berdiri paling depan untuk mempertahankan KPK tetap berdiri.
Hal itu diungkapkan Yudhoyono dalam konferensi pers di Istana Negara mengenai penahanan dua pimpinan tak aktif KPK, Bibit Samad dan Chandra Hamzah, Jumat (30/10).
“Saya ingatkan, untuk berhati-hati mengatakan ada upaya kriminalisasi. Tidak ada upaya seperti itu. Kalau ada, saya siap menghadang, berdiri paling depan untuk mempertahankan KPK,” tegasnya.
Namun Yudhoyono mengatakan, ia tidak akan melakukan intervensi terhadap proses hukum yang kini berjalan terhadap Bibit dan Chandra. Jika ia meminta kepolisian atau lembaga hukum lain untuk tidak melakukan penahanan terhadap seseorang, kata Yudhoyono, maka hal itu melanggar sumpahnya sebagai Presiden.
“Ada mantan pimpinan KPK minta polisi mengeluarkan SP3 untuk menghentikan kasus KPK, kalau itu saya ikuti, bagaimana? Tatanan berbegara akan terganggu. Itu mengingkari dan melanggar sumpah saya sebagai presiden. Dan, tebang pilih akan terjadi,” tandasnya.
Video
|