Syuting Film 'Eat, Pray, and Love' yang dibintangi bintang kelas Oscar, Julia Roberts ikut mengangkat pamor Pulau Dewata itu di dunia internasional.
Pemerintah Bali pun membuka pintu lebar-lebar bagi artis yang ingin menjadikan Bali sebagai lokasi syuting.
"Secara individual, kita belum pernah melarang artis manapun untuk syuting di Bali, kecuali negara telah memberikan blacklist pada salah satu artis maka kita tidak akan ijinkan," kata Kepala Dinas Kebudayaan Bali Ida Bagus Sedawa saat dihubungi VIVAnews, Rabu 28 Oktober 2009.
Ditambahkan dia, semua kegiatan pengambilan adegan film yang menyangkut artis luar negeri maka izinnya ada di pusat, termasuk izin film 'Eat, Pray, Love'. Sementara daerah hanya menyetujui apa yang sudah diizinkan.
"Hal-hal apa saja yang tidak boleh dilakukan selama syuting di Bali maka pusat juga akan menjelaskan. Lagipula sebelum ada pelaksanaan syuting pasti akan melapor ke kita dan akan didampingi dari petugas setempat," kata dia.
Apakah Bali bersedia dijadikan lokasi film Maria Ozawa alias Miyabi? Kata Sedawa, asal tak porno, boleh-boleh saja.
Ditambahkan dia, sampai saat ini belum ada izin film Miyabi yang masuk ke Bali. "Izin belum ada dan judul filmnya saja belum tahu," kata dia.
Sebelumnya, beredar kabar Miyabi akan syuting film 'Menculik Miyabi' di Pulau Bali.
Namun, produser 'Menculik Miyabi' tak membenarkan informasi tersebut.
"Belum, belum ada. Saya baru mau berangkat ke Jepang kita mau lobi lagi. Kita sudah ada jadwal," kata Ody Mulya Hidayat, Produser Maxima Picture saat ditemui di Senayan City, Jakarta Selatan, Senin 25 Oktober 2009 malam.
Ody menjelaskan dirinya akan tetap mendatangkan Miyabi. Bila tak bisa syuting di Jakarta, dia akan mencari tempat syuting yang nyaman untuk artis porno asal Jepang tersebut.
"Mungkin pilihannya Jepang, kita lihat saja nanti," ucapnya.
.
|