Penampilan tari Pendet dan tari Saman oleh para pelajar Indonesia di Berlin serta sajian makanan khas Indonesia menjadi satu paket terpadu dalam promosi Indonesia yang diselenggarakan melalui Resepsi Diplomatik dalam rangka HUT Kemerdekaan RI ke-64 dan HUT TNI di Deusche Bank Berlin (29/9).
Lebih dari 300 tamu undangan dari kalangan diplomatik, pejabat pemerintah, akademisi, friends of Indonesia, serta media baik yang datang dari Berlin maupun kota-kota lain di Jerman telah hadir, diantaranya yaitu Reinhart Sylberberg, State Secretary Kemlu Jerman, Bern Pfaffenbach, State Secretary Kementerian Ekonomi dan Teknologi, Eckert Von Kleiden, Juru Bicara Urusan Luar Negeri CDU, serta Cyrill Jean Nunn, Dirjen Aspas Kemlu Jerman.
Nuansa Indonesia pada acara tersebut sangatlah kental sejak mula dengan disambutnya tamu undangan oleh para pelajar yang mengenakan pakaian tradisional dari berbagai daerah di Indonesia serta diiringi pula oleh lantunan gending-gending Jawa dari kelompok Gamelan Puspa Kencana binaan KBRI Berlin, sebelum tamu undangan tersebut diterima oleh Dubes beserta Ibu Atik Pratomo dan Athan beserta Ibu Niken Widad.
Resepsi yang diselenggarakan KBRI Berlin kali ini memiliki arti khusus disamping karena baru diadakan kembali pertama kali sejak penyelenggaraan terakhir tahun 2005, serta dilakukan bersamaan dengan peringatan HUT TNI.
Selain promosi budaya, KBRI Berlin juga melakukan promosi kuliner dengan sajian makanan khas tradisional Indonesia yang populer di Jerman antara lain sate ayam, bakmi goreng, gado-gado, dadar gulung dan resoles. Tidak kalah menariknya, promosi kopi dengan dukungan dari satu perusahaan kopi Indonesia, PT.Haditama Pradipta Lestari yang telah datang khusus ke Berlin untuk memperkenalkan produk kopi Indonesia kepada para pengunjung. Untuk mempromosikan wisata Indonesia, kepada para pengunjung diberikan souvenir CD Pariwisata Indonesia dengan narasi bahasa Jerman, brosur pariwisata Indonesia,
serta kopi.Acara resepsi juga diliput oleh media Jerman NDR, Diplomatische Magazine dan media Indonesia Detik.com dan koresponden Gatra di Jerman.
.
Kata saya:
Nah gitu dong, harus sering-sering promosi. Jangan cuma karena ada yg klaim baru rajin promosi :P
Nah gitu dong, harus sering-sering promosi. Jangan cuma karena ada yg klaim baru rajin promosi :P
|