Kepolisian Republik Indonesia dalam hal ini Densus 88 yang dibantu oleh Polda Jateng melakukan penggerebekan sebuah rumah yang diduga dihuni kelompok teroris jaringan Noordin M. Top. Rumah tersebut tepatnya berada di Kampung Kepoh Sari, Kelurahan Mojosongo, Kecamatan Jebres, Kota Surakarta (Solo).
Penyergapan yang dilakukan Densus 88 dibantu Polda Jateng itu berlangsung sekitar tujuh jam yang dimulai sejak Rabu pukul 23.00 WIB dan berakhir Kamis pagi sekitar pukul 06:00 WIB. Densus 88 terlebih dulu mengevakuasi warga yang tinggal di sekitar rumah sasaran sekitar pukul 22.30 WIB.Evakuasi kepada enam kelompok keluarga (KK) itu berlangsung setengah jam sebelum penyergapan.
Pihak kepolisian memastikan ada empat orang tewas dalam aksi penggerebekan di Solo itu, dan berdasarkan kecocokan sidik jari dipastikan bahwa salah satu jenazah adalah Noordin M. Top, buronan tersangka pelaku teror paling dicari di negeri ini.
Kronologi selengkapnya, dimulai sejak polisi mulai melakukan penggerebekan rumah yang dijadikan sarang teroris sampai dengan konfirmasi resmi oleh Kapolri tentang kejadian penggerebekan ini adalah sebagai berikut.
**********
1. Baku Tembak saat Penggerebekan Rumah di Solo
Kamis, 17 September 2009 | 00:51 WIB - Puluhan aparat kepolisian saat ini menggerebek sebuah rumah di Kampung Kepuh Sari RT 3 RW 11, Kelurahan Mojo Songo, Kecamatan Jebres, Solo. Dari pantauan Kompas, terdengar suara tembakan berkali-kali di lokasi penggerebekan.
Rumah yang digerebek polisi diketahui milik Sujianto yang dikontrakkan kepada Susilo sekitar 4 bulan lalu. Polisi datang ke lokasi sejak pukul 22.00 WIB. Tembakan pertama terdengar setelah 30 menit kemudian disusul tembakan berikutnya.
Warga yang berada 250 meter dari lokasi penggerebekan diminta mengungsi sedangkan wartawan hanya diperbolehkan berada sekitar 250 meter dari lokasi.
Belum diperoleh informasi resmi, apakah di dalam rumah terdapat tersangka teroris atau bukan, hanya saja baku tembak terus berlangsung dan aliran listri sengaja dimatikan petugas.
**********
2. Warga Berdatangan ke Lokasi Baku Tembak
Kamis, 17 September 2009 | 01:29 WIB - Saat ini suara tembakan sudah tidak terdengar lagi di lokasi penggerebekan di Kampung Kepuh Sari RT 3 RW 11, Kelurahan Mojo Songo, Kecamatan Jebres, Solo.
Pantauan Kompas, aliran listrik di sejumlah titik mulai dinyalakan namun akses menuju rumah yang digrebek masih dijaga ketat polisi berpakaian sipil. Penjagaan dilakukan karena Warga berdatangan ke sekitar lokasi kejadian.
Informasi yang diperoleh dari warga, rumah dikontrak oleh Susilo dan istrinya Putri Munawaroh. Sebelum mengontrak di rumah tersebut, Susilo beralamat di Kampung Kagukan, Kelurahan Pajang, kecamatan Lawean, Solo.
**********
3. Rentetan Tembakan Kembali Terdengar
Kamis, 17 September 2009 | 03:00 WIB - Memasuki pagi hari, rentetan tembakan kembali terdengar dalam penggerebekan di sebuah di Kampung Kepuh Sari RT 3 RW 11, Kelurahan Mojo Songo, Kecamatan Jebres, Solo.
Satu unit pemadam kebakaran telah tiba, lalu satu mobil ambulan dan mobil jenazah tiba di lokasi. Juga terlihat dua mobil yang bertulis unit identifikasi TKP Poltabes Surakarta.
Tembakan jelas terdengar susul menyusul, namun belum dipastikan apakah di antaranya terdapat tembakan balasan dari dalam rumah. Warga yang semua berkumpul juga diminta mundur menjauhi lokasi. Rumah di sekitar penggerebekan juga telah dikosongkan.
Rumah yang digerebek dihuni oleh sepasang suami istri berusia muda yaitu Susilo dan Putri Munawaroh. Informasi dari kepolisian masih sangat tertutup, dan belum diketahui apakah suami istri tersebut berada di dalam rumah.
**********
4. Tembakan Kian Gencar, Polisi Bawa Kabel
Kamis, 17 September 2009 | 03:44 WIB - Hingga kini rentetan tembakan kian gencar terdengar. Pasukan tambahan dari Poltabes Surakarta dan Polda Jateng terlihat masuk ke lokasi penggerebekan rumah di Kampung Kepuh Sari RT 3 RW 11, Kelurahan Mojo Songo, Kecamatan Jebres, Solo.
Pukul 03.30 ada tembakan lagi. Sejumlah polisi terlihat membawa kabel-kabel dan kotak besar menuju lokasi pengepungan dan mendekati lokasi sebelah kanan rumah yang berada di kawasan sedikit berbukit.
Sebelumnya satu unit pemadam kebakaran telah tiba, lalu disusul satu mobil ambulan dan mobil jenazah tiba di lokasi. Juga terlihat dua mobil yang bertulis unit identifikasi TKP Poltabes Surakarta.
Di sela gencarnya tembakan, terlihat seorang petugas medis mendekati kawasan rumah yang dikepung lebih dari 50 orang pilisi. Belum ada sedikitpun informasi resmi dari polisi siapa penghuni di dalam rumah.
Namun, informasi yang didapat dari warga dan Ketua RT 3 RW 11, Suratmin, rumah dikontrak oleh pasangan suami istri yang masih berusia muda yaitu Susilo dan Putri Munawaroh.
**********
5. Ledakan Keras Memecah Lokasi Pengepungan
Kamis, 17 September 2009 | 05:42 WIB - Setelah beberapa kali terjadi rentetan tembakan, pada pukul 05.19 warga dikagetkan oleh ledakan keras yang diduga bom dari arah rumah yang dikepung polisi dan anggota Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror. Ledakan terdengar keras hingga jarak 200 meter dari posisi wartawan Kompas berada.
Setelah ledakan juga disusul sejumlah tembakan namun tidak segencar sebelumnya. Suasana di Kampung Kepuh Sari RT 3 RW 11, Kelurahan Mojosongo, Kecamatan Jebres, Solo, tampak tegang, warga tetap berkerumun.
Di depan penjagaan telah tiba polisi lalu lintas yang bertugas mengatur arus kendaraan bermotor yang dibawa polisi keluar masuk lokasi pengepungan.
Rumah yang dikepung dikontrak oleh sepasang suami istri Susilo alias Abid dan Putri Munawaroh. Informasi dari kepolisian masih sangat tertutup, dan belum diketahui apakah suami istri tersebut berada di dalam rumah.
Susilo alias Abid (24) merupakan pengajar di Ponpes Al Kahfi Mojosongo. Di rumah tersebut dia tinggal bersama istrinya yang tengah hamil muda. Istrinya juga mengajar mengaji di TPA yang berada di rumahnya.
**********
6. Ledakan Kedua, Rumah Hancur!
Kamis, 17 September 2009 | 06:32 WIB - Ledakan keras kedua pada pukul 05.45 terdengar sama seperti ledakan pertama. Pada ledakan kali ini, terlihat asap yang mengepul. Pantauan terganggu pepohonan dan tanjakan tanah.
Dua warga yang sebelumnya bertahan di rumahnya, dekat titik pengepungan, dan terpaksa keluar mendengar ledakan kedua, menginformasikan, kondisi atap rumah sudah runtuh, jendela terlihat pecah, dan tersisa hanya bagian tembok.
Situasi warga sekitar 500 meter dari titik pengepungan tampak semakin ramai. Terlihat ada tambahan polisi yang membawa berbagai perlengkapan, seperti kabel dan kotak. Pada pukul 06.00 mobil Gegana Brimob Polda Jateng masuk ke lokasi.
Sebelumnya diberitakan, rumah yang dikepung dikontrak oleh sepasang suami istri, Susilo alias Abid (24) dan Putri Munawaroh (20). Susilo merupakan pengajar di Ponpes Al Kahfi Mojosongo. Di rumah tersebut dia tinggal bersama istrinya yang tengah hamil muda. Istrinya juga mengajar mengaji di TPA yang juga berada di rumahnya.
**********
7. Tiga Orang Diduga Tewas dalam Penggerebekan
Kamis, 17 September 2009 | 07:21 WIB - Penghuni rumah yang digerebek polisi diduga tewas. Adapun rumah di Kampung Kepuh Sari RT 3 RW 11, Kelurahan Mojo Songo, Kecamatan Jebres, Solo, itu dihuni sepasang suami istri, Susilo alias Abid (24) dan Putri Munawaroh (20). Satu orang lain yang disebut berada dalam rumah itu adalah Bagus Budi Pranoto alias Urwah, yang diduga terlibat dalam aksi terorisme.
Informasi lain yang diterima Kompas dari anggota intelijen di lapangan menyebutkan, di dalam rumah ada juga Maruto, seorang buronan polisi dalam kasus terorisme. Meski begitu, sejauh ini belum ada informasi resmi dari kepolisian.
Susilo merupakan pengajar di Ponpes Al Kahfi Mojosongo. Di rumah tersebut dia tinggal bersama istrinya yang tengah hamil muda. Istrinya juga mengajar mengaji di TPA yang juga berada di rumahnya.
Sebelumnya, dari lokasi pengepungan terdengar setidaknya dua kali ledakan disusul rentetan tembakan. Menurut penuturan warga setempat, kondisi atap rumah sudah runtuh, jendela terlihat pecah, dan tersisa hanya bagian tembok.
**********
8. Mobil Jenazah dan Ambulans Dekati Rumah "Teroris"
Kamis, 17 September 2009 | 07:47 WIB - Mobil jenazah dan ambulans mendekati rumah yang digerebek tim Detasemen Khusus 88 setelah tersiar kabar ada korban tewas di dalam rumah tersebut. Sebelumnya diberitakan, empat orang diduga tewas dalam penggerebekan rumah tersangka teroris di Kampung Kepuh Sari RT 3 RW 11, Kelurahan Mojo Songo, Kecamatan Jebres, Solo, Kamis (17/9) pagi ini.
Menurut warga yang berada di dekat lokasi, petugas juga terlihat mengeluarkan kantong-kantong jenazah guna membawa korban tewas dalam peristiwa tersebut. Adapun sejauh ini, informasi mengenai jumlah dan identitas korban yang tewas masih simpang siur. Informasi dari anggota intel di lapangan menyebutkan, korban antara lain buronan polisi yang diduga terlibat dalam aksi terorisme, Maruto dan Urwah.
Sementara itu, menurut warga, rumah yang digerebek dihuni sepasang suami istri, Susilo alias Abid (24) dan Putri Munawaroh (20). Mereka mengontrak rumah itu, sedangkan dua orang lainnya baru datang belakangan.
**********
9. Empat Orang Tewas di Jebres?
Kamis, 17 September 2009 | 08:00 WIB - Informasi mengenai penggerebekan Tim Densus 88 atas sebuah rumah di Kampung Kepuh Sari RT 3 RW 11, Kelurahan Mojosongo, Kecamatan Jebres, Solo, Jawa Tengah, Kamis (17/9), simpang siur. Polisi hingga kini belum memberikan keterangan resmi. Saat ini di lokasi kejadian polisi masih melakukan evakuasi terhadap sejumlah jenazah yang diduga tewas.
Satu mobil ambulans dan satu mobil jenazah tampak datang ke lokasi kejadian. Belum ada informasi pasti berapa orang yang tewas dalam baku tembak yang berlangsung sejak subuh tadi. Di lokasi kejadian, beberapa nama disebut-sebut sebagai penghuni rumah. Mereka adalah Susilo alias Abid (24), Putri Munawaroh (20)—isteri Susilo—Maruto, dan Bagus Budi Pranoto alias Urwah. Dua nama yang disebut terakhir adalah buronan polisi.
Dalam penggerebekan yang diwarnai baku tembak tersebut, terdengar setidaknya dua kali ledakan keras. Apakah ledakan itu menewaskan mereka yang berada di dalam rumah? Belum ada informasi pasti. Satu-satunya kepastian adalah ada mobil jenazah yang datang. Mobil jenazah mengindikasikan adanya korban tewas.
**********
10. Satu Korban Tewas Wajahnya Rusak
Kamis, 17 September 2009 | 08:38 WIB - Satu dari empat korban penggerebekan Detasemen Khusus 88 yang diduga tewas tidak bisa dikenali karena wajahnya rusak. Hal itu diungkapkan oleh seorang intel yang berada di lokasi penggerebekan di Kampung Kepuh Sari RT 3 RW 11, Kelurahan Mojo Songo, Kecamatan Jebres, Solo.
"Korban belum dikenali karena jenazahnya rusak," ujar anggota intelejen itu singkat, Kamis (17/9) pagi.
Informasi sementara yang diterima redaksi, rumah tersebut dihuni sepasang suami istri, Susilo alias Abid (24) dan Putri Munawaroh (20). Orang lain yang disebut berada dalam rumah itu adalah Bagus Budi Pranoto alias Urwah dan Maruto. Keduanya diduga terlibat dalam aksi terorisme dan menjadi buronan polisi.
Berdasar informasi di lapangan dan jumlah kantong jenazah yang terlihat, diperkirakan ada empat orang tewas dalam penggerebekan itu. Meski demikian, hingga saat ini belum ada pernyataan resmi dari polisi mengenai identitas korban.
**********
11. Diduga Ada Perempuan Tewas dalam Penggerebekan
Kamis, 17 September 2009 | 08:39 WIB - Akibat baku tembak antara polisi dan orang yang diduga teroris di sebuah rumah di Kepuh Sari, Kelurahan Mojosongo, Jebres, Kota Surakarta, Kamis (17/9), diduga ada empat orang tewas di lokasi kejadian.
Informasi yang diterima dari sumber kepolisian di lokasi baku tembak bahwa di rumah kontrakan Susilo ditemukan empat mayat. Empat mayat di lokasi kejadian itu diduga Susilo alias Adib, Bagus Budi Pranoto alias Urwah, serta seorang laki-laki dan seorang perempuan yang belum diketahui identitasnya.
**********
12. Jenazah Teroris Jebres Diterbangkan ke Jakarta
Kamis, 17 September 2009 | 10:31 WIB - Empat ambulans yang diduga kuat membawa jenazah teroris yang tewas dalam penggerebakan di Kampung Kepoh Sari RT 3 RW 11, Kelurahan Mojo Songo, Kecamatan Jebres, Solo, Kamis (17/9), telah berada di Bandara Adi Sumarmo, Solo, sejak pukul 08.00. Keempat jenazah teroris itu diterbangkan ke Jakarta dengan menggunakan pesawat khusus milik Polri.
Kepastian penerbangan ke Jakarta tersebut diungkapkan Asisten Manager Lalu Lintas Udara Bandara Adi Sumarmo Mario yang ditemui pagi ini. Namun, ia tidak bisa memastikan kapan penerbangan akan dilaksanakan. Hingga berita ini diturunkan, keempat ambulans masih berada di lokasi bandara. "Saya tidak tahu jam berapa penerbangan akan dilakukan," kata Mario. Sebelumnya, sekitar pukul 08.00 dua ambulans datang dan parkir di kawasan bandara. Hampir satu jam berselang, dua ambulans lainnya datang.
Polisi hingga kini belum memberikan keterangan resmi. Seperti diberitakan sebelumnya, dikabarkan ada empat korban tewas dalam penggerebakan tersebut. Beberapa nama yang disebut-sebut sebagai penghuni rumah adalah Susilo alias Abid (24), Putri Munawaroh (20)—istiri Susilo—Maruto, dan Bagus Budi Pranoto alias Urwah. Dua nama yang disebut terakhir adalah buronan polisi.
**********
13. Tiga Orang Ditangkap Hidup-hidup
Kamis, 17 September 2009 | 11:16 WIB - Tiga orang yang diduga terkait tindak terorisme berhasil dibekuk hidup-hidup oleh Tim Densus 88 dalam peristiwa penggerebekan sebuah rumah di Jebres, Solo, Jawa Tengah. Mereka saat ini sedang diperiksa di Kepolisian Solo. Salah satu orang yang diamankan adalah wanita.
"Tadi pagi telah dilakukan penindakan di Solo. Tiga orang hidup dan empat orang meninggal di tempat kejadian perkara (Kampung Kepok Sari, Solo). Data detailnya nanti setelah tim dari TKP memberikan info," ujar Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Polisi Nanan Sukarna kepada wartawan di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (17/9).
Dia membenarkan, saat ditanya kebenaran tentang penangkapan wanita hamil. Menurut kabar, kata dia, wanita tersebut sedang hamil. Namun, polisi belum dapat memastikannya. Oleh karena itu, wanita tersebut sedang diperiksa di sebuah rumah sakit di Solo.
Menurut kabar yang beredar, wanita tersebut merupakan Putri Munawaroh, istri Adib Susilo, penyewa rumah di RT 03 RW 11, Kampung Kepok Sari, Kelurahan Mojosongo, Kecamatan Jebres, Solo, Jawa Tengah, yang digerebek Rabu malam. Penggerebekan ini terkait terorisme di Indonesia.
Nanan mengatakan, satu dari tiga orang yang hidup itu merupakan Rohmad Puji Prabowo alias Bejo yang ditangkap di Pasar Gading Solo pukul 14.30.
Sementara itu, empat orang dipastikan tewas dalam penggerebekan di rumah sewaan Susilo. Jenazah keempatnya akan dibawa ke Rumah Sakit Polri, Jakarta, Kamis (17/9) siang ini. Keempatnya akan diidentifikasi oleh tim forensik Mabes Polri.
**********
14. Kepala Polri ke Istana Negara
Kamis, 17 September 2009 | 14:58 WIB - Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Jenderal Pol Bambang Hendarso Danuri datang ke Istana Negara, Jakarta, Kamis (17/9). Bambang datang ke Istana Negara yang menjadi tempat tinggal Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sekitar pukul 14.30. Sebelumnya tidak ada jadwal pertemuan antara Presiden dan Bambang.
Tidak dikatakan maksud kedatangan Bambang ke Istana Negara. Namun, diperkirakan terkait dengan hasil penggerebekan Detasemen Khusus 88 Antiteror di Solo, Kamis dini hari. Kepala Polri selalu datang seusai operasi terorisme kepada Presiden untuk memberi laporan. Setelah penggerebekan di Jati Asih, Jawa Barat, dan Temanggung, Jawa Tengah, Bambang datang ke Kantor Presiden memberi laporan.
Sesaat setelah Bambang masuk Istana Negara, CEO FoxIndonesia Choel Mallarangeng datang dengan beberapa stafnya. Sebuah motherboard komputer dan perangkat lainnya digotong juga masuk Istana Negara.
**********
15. Kapolri: 14 Titik Sidik Jari Buktikan Itu Noordin M Top
Kamis, 17 September 2009 | 16:02 WIB - Kapolri Jenderal Pol Bambang Hendarso Danuri memastikan salah satu korban tewas dalam penggerebekan tim Detasemen Khusus 88 di Kampung Kepuh Sari RT 3 RW 11, Kelurahan Mojo Songo, Kecamatan Jebres, Solo, adalah Noordin M Top.
"Berdasar sidik jari, terdapat kesamaan pada 14 titik, baik jari kiri maupun kanan identik dengan DPO yang sembilan tahun kita jadikan target untuk kita tangkap. Dan dia adalah Noordin M Top," ujar Kapolri di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (17/9). Pernyataan Kapolri itu langsung disambut tepuk tangan semua yang hadir di sana.
Menurut Kapolri, keberhasilan Densus 88 melumpuhkan empat teroris dalam penggerebekan Kamis pagi itu merupakan berkah bagi bangsa Indonesia. "Ini adalah berkah di bulan Ramadhan bagi seluruh bangsa Indonesia."
Dikatakan Kapolri, selain Noordin, korban yang tewas adalah Bagus Budi Pranoto alias Urwah, pelaku pengeboman Kedubes Australia tahun 2003, lalu Susilo alias Abid (24), yang menghuni rumah di Jebres, Ario Sudarso alias Aji alias Suparjo Dwi Anggoro alias Dayat alias Mistam Husamudin. Sementara korban luka adalah Putri Munawaroh yang dirawat di RS Polri Kramat Jati, istri Susilo.
Empat orang tersangka teroris yang tewas di Solo
**********
Video
.
Kata saya:
Sekali lagi, terima kasih kepada Kepolisian RI atas kerja kerasnya.