Diduga karena kesal setelah cekcok dengan suaminya, Anita (30), warga Jl Siwalankerto 133, Surabaya, berbuat nekat.
Setelah menemani anaknya, Andika, yang bermain di arena bermain lantai 1 blok B Darmo Trade Center (DTC), Jl Stasiun Wonokromo, tiba-tiba Anita menggendong dan melempar anaknya yang berusia tiga tahun dari lantai IV.
Spontan para karyawan dan pengunjung DTC menjerit histeris mengetahui bocah tiga tahun itu jatuh terlentang di lantai dari ketinggian sekitar 12 meter. Tubuh Andika jatuh di atas rel arena bermain kereta mini di lantai 1.
Tragedi memilukan itu tidak berhenti sampai di situ. Setelah mengetahui anaknya jatuh telentang, Anita tiba-tiba menyusul terjun bebas dari lantai IV itu.
Buuk… tubuhnya jatuh telentang menimpa tubuh Andika. Andika tewas seketika, sedangkan ibunya mengalami luka berat.
”Dia jatuh tepat di atas tubuh anaknya. Anaknya telentang, terus ditindih tubuh ibunya yang juga jatuh telentang,” kata Santi (23), saksi mata di lantai 1 blok B.
Begitu Anita jatuh, Santi langsung mendengar suara mengorok dari mulut Anita. Penjaga permainan kereta mini, Agus, dan beberapa karyawan lainnya segera mengangkat tubuh Anita dan Andika ke depan pintu keluar DTC. Selanjutnya, kedua korban dinaikkan taksi dibawa ke IRD RSU Dr Soetomo.
Keterangan yang berhasil dihimpun di tempat kejadian, sebelumnya sekitar pukul 10.00, beberapa saat setelah mal DTC buka, Anita dan Andika sudah berada di arena bermain tersebut.
”Ibu itu terlihat menunggui anaknya main mandi bola, kereta mini, komedi putar, dan karusel (komidi putar yang berkeliling mendatar) sampai sekitar pukul 12.00,” tutur Santi.
Sekitar pukul 13.00, Mirna, karyawan toko Ellin Collection, mengaku sempat ditanyai Anita, lantai tertinggi di DTC sampai lantai berapa. Mirna kemudian menjawab yang tertinggi adalah lantai 4.
”Setelah itu dia menghilang. Kemudian tahu-tahu ada yang jatuh dari atas,” lanjut Mirna.
Ada dugaan, setelah bertanya, Anita terlebih dulu berjalan berkeliling di DTC. Hingga sekitar pukul 14.55, menurut Andrea, karyawan toko di lantai 3 blok B, melihat Anita berdiri di depan arena bermain Mr Token, lantai 4 blok B/81.
Di dekat tiang kotak selang hydrant, Andrea mengaku melihat Anita menggendong anaknya sambil sesekali didudukkan di pagar pembatas lantai 4.
”Tiba-tiba saya melihat ibu itu melempar sesuatu. Saya kira yang dilempar itu tas. Namun, setelah saya lihat lagi ternyata anaknya yang dilempar ke bawah,” cerita Andrea yang mengaku dirinya langsung shock dan hanya bisa mengucap "Allahu akbar".
Belum habis rasa kagetnya, Andra kemudian melihat si ibu yang melempar anaknya tadi naik pagar pembatas, kemudian menjatuhkan diri menyusul anaknya.
Kanit Reskrim Polsekta Wonokromo Iptu Nursuhud, yang melakukan pemeriksaan di tempat kejadian, menemukan tas cangklong warna coklat milik Anita. Di dalam tas itu terdapat selembar kertas bertuliskan tangan seperti surat wasiat yang ditulis Anita.
”Di dalam tasnya kami menemukan dompet dan selembar kertas yang intinya bertuliskan, 'Kalau saya mati, tolong dimakamkan di Siwalankerto'," kata Nursuhud.
Jl Siwalankerto No 133 adalah rumah mertua Anita yang sebelumnya pernah ia tinggali bersama suaminya, Adrin Afianto alias Dani (33). Namun, belakangan Anita sering tinggal di rumah orangtuanya sendiri, yakni di Jl Menur Pumpungan III.
.
|