Bina Ratna, Direktur Utama RS Omni International
Direktur Rumah Sakit Omni Internasional, Bina Ratna tidak membantah ada penurunan jumlah pasien di rumah sakit tersebut. Namun dirinya yakin masih memiliki pelanggan setia yang tetap percaya dengan pelayanan rumah sakitnya.
Dalam jumpa pers yang digelar di Rumah Sakit Omni Internasional, Jumat 11 Desember 2009, Bina Ratna mengatakan, akan memaksimalkan pelayanan untuk memulihkan kepercayaan kepada masyarakat.
"Masih banyak pelanggan setia dan kami akan terus berupaya memaksimalkan pelayanan kepada masyarakat," ujarnya.
Sementara itu, Aryanto salah seorang pasien di rumah sakit itu mengatakan, meski banyak pemberitaan buruk mengenai pelayanan di Rumah Sakit Omni, dirinya tidak merasa khawatir.
"Saya masuk sejak 3 Desember dan berusaha tetap percaya. Buktinya ada perkembangan baik dari penyakit saya," ujarnya saat ditemui VIVAnews.
Aryanto adalah pasien pada bagian syaraf yang berani masuk ke rumah sakit tersebut karena mendapat rekomendasi dari temannya. Dia menginap di ruang General VIP dan sejak pertama masuk, dirinya telah menghabiskan biaya lebih dari seratus juta rupiah.
"Saya mendapat rekomendasi dari teman. Pelayanannya baik," ujarnya lagi.
Perseteruan antara RS Omni Internasional dan Prita Mulyasari yang kembali memanas memberikan pukulan telak bagi rumah sakit yang berlokasi di Kota Tangerang itu.
Rumah sakit itu makin ditinggalkan pasiennya karena dianggap memberikan pelayanan yang kurang baik bagi pasiennya.
Hari ini, Direktur Rumah Sakit Omni Internasional Tangerang, Bina Ratna, menyatakan ingin berdamai dengan Prita Mulyasari. Mereka mencabut gugatan perdatanya serta menghapuskan kewajiban Prita membayar denda ganti rugi.
.
Dalam jumpa pers yang digelar di Rumah Sakit Omni Internasional, Jumat 11 Desember 2009, Bina Ratna mengatakan, akan memaksimalkan pelayanan untuk memulihkan kepercayaan kepada masyarakat.
"Masih banyak pelanggan setia dan kami akan terus berupaya memaksimalkan pelayanan kepada masyarakat," ujarnya.
RS Omni International
"Saya masuk sejak 3 Desember dan berusaha tetap percaya. Buktinya ada perkembangan baik dari penyakit saya," ujarnya saat ditemui VIVAnews.
Aryanto adalah pasien pada bagian syaraf yang berani masuk ke rumah sakit tersebut karena mendapat rekomendasi dari temannya. Dia menginap di ruang General VIP dan sejak pertama masuk, dirinya telah menghabiskan biaya lebih dari seratus juta rupiah.
"Saya mendapat rekomendasi dari teman. Pelayanannya baik," ujarnya lagi.
Perseteruan antara RS Omni Internasional dan Prita Mulyasari yang kembali memanas memberikan pukulan telak bagi rumah sakit yang berlokasi di Kota Tangerang itu.
Rumah sakit itu makin ditinggalkan pasiennya karena dianggap memberikan pelayanan yang kurang baik bagi pasiennya.
Pantauan VIVAnews baru-baru ini, rumah sakit terlihat lengang. Tidak banyak kendaraan yang terparkir di halaman rumah sakit tersebut. Hanya tampak beberapa mobil berjejer di lahan parkir depan rumah sakit dan kendaraan roda dua di parkir basemen.
Hari ini, Direktur Rumah Sakit Omni Internasional Tangerang, Bina Ratna, menyatakan ingin berdamai dengan Prita Mulyasari. Mereka mencabut gugatan perdatanya serta menghapuskan kewajiban Prita membayar denda ganti rugi.
.
|