ATAPUERCA, Spanyol -- Tulang-belulang dari manusia pertama atau nenek moyang manusia Eropa yang ditemukan di satu situs arkeologi di Spanyol utara mengungkapkan, orang-orang prasejarah ini ternyata kanibal (pemakan manusia) terutama daging anak-anak.
"Kami yakin mereka mempraktikkan kanibalisme," kata Jose Maria Bermudez de Castro, salah seorang direktur pada proyek Atapuerca yang menjadi Situs Warisan Dunia UNESCO.
Pengkajian atas tulang-belulang itu mengungkapkan, mereka mempraktikkan kanibalisme dengan memakan kalangan mereka sendiri dan bukan bagian dari ritual.
Mereka memakan musuh-musuhnya setelah membunuh mereka, terutama anak-anak dan anak-anak remaja. "Ini adalah kasus kanibalisme pertama yang didokumentasi dengan baik dalam sejarah kemanusiaan, namun ini bukan yang tertua," katanya.
Tulang-belulang purba itu ditemukan di gua-gua yang sudah terpecah-pecah, patah, berantakan, bercampur dengan tulang-belulang hewan-hewan lainnya seperti kuda, rusa, rusa kutub, semua jenis binatang hasil buruan yang dimakan oleh manusia, katanya. "Ini memberikan kami dugaan bahwa kanibalisme ini merupakan gastronomi, bukan sebagai ritual."
Gua-gua Atapuerca pertama kali ditemukan pada abad ke-19, ketika satu terowongan diledakkan melewati gunung untuk pembangunan jalur kereta api. "Namun pada saat itu di Spanyol, belum cukup ada pengetahuan untuk memulai riset," kata direktur lainnya, Eudald Carbonell.
Penggalian pertama belum dilakukan sampai tahun 1978, baru kemudian pada 1984, peneliti menemukan 150 tulang-belulang manusia.
Pada 1992, mereka menemukan lagi satu tulang-belulang utuh dan dua tahun kemudian menemukan kembali tulang-belulang dari masa lebih kurang 800.000 tahun lalu.
Tulang-belulang itu diduga sebagai manusia pertama Eropa yang dikenal sebagai Homo Antecessor atau perintis atau explorer dalam Bahasa Latin.
Homo antecessor, yang hidup sebelum manusia Neanderthals dan Homo Sapiens, diduga datang ke gua Atapurca setelah bermigrasi lama dari Afrika melewati Timur Tengah, Italia utara, kemudian Perancis.
Tempat-tempat itu adalah situs yang bagus untuk dijadikan pemukiman manusia, pada pertemuan dua sungai dengan iklim yang nyaman serta kaya dengan flora dan fauna, kata de Castro.
Mereka menemukan air dan makanan dengan berburu beruang, kuda, rusa yang berarti mereka tidak mempraktikkan kanibalisme karena kekurangan pangan, melainkan karena gemar memakan daging manusia, katanya.
"Aspek yang menarik lainnya adalah bahwa sebagian besar dari 11 individu yang kami identifikasi sebagai korban adalah anak-anak atau remaja."
"Kami rasa ada juga dua orang dewasa muda termasuk seorang wanita yang mengindikasikan bahwa mereka dibunuh berdasarkan piramida demografi kelompok."
Atapuerca terletak di ujung Eurasia dan menjadi tempat berkembangnya Homo antecessor. Selagi berburu, mereka membuat peralatan karena saat itu wilayah tersebut adalah hutan lebat, kayu-kayuan, pohon sarangan dan semak belukar, dan juga banyak dihuni binatang seperti beruang, harimau dan serigala.
Sumber: Republika Online
|